top of page

Wawancara dengan Wali Kota Banjarmasin

Diperbarui: 22 Agu 2023

Video Wawancara Bapak H. Ibnu Sina, Wali Kota Banjarmasin


① Kaikoukai secara aktif terlibat dalam kerja sama internasional di bidang medis, termasuk dengan Indonesia. Setelah Bapak mengunjungi Kaikoukai, bagaimana kesan Bapak terhadap Kaikoukai?


Pertama-tama, atas nama pemerintah Kota Banjarmasin, saya menyampaikan ucapan terima kasih dan kebanggaan yang setinggi-tingginya karena pemerintah Jepang, dalam hal ini dari Kaikoukai Group, memberikan kesempatan kepada tenaga kerja termasuk juga para perawat dari Banjarmasin, Kalimantan Selatan, untuk bisa bekerja di Jepang. Dan ini sebenarnya simbiosis mutualisme, karena kedua pihak sama-sama saling memerlukan. Saya juga melihat, Kaikoukai termasuk sangat-sangat profesional. Kami sudah berkunjung ke fasilitas-fasilitas Kaikoukai termasuk Group Home Josai, yang khusus menangani lansia dengan demensia, betul-betul filosofi memanusiakan pasien diterapkan di sana dalam menunjang proses perawatan mereka. Inilah yang membuat saya berpikir bahwa Banjarmasin kira tidak salah pilih untuk kemudian menindak lanjuti kerja sama dengan Kaikoukai Group.


② Atas kerja sama Kota Banjarmasin dengan Kaikoukai ini, apa upaya yang paling berkesan bagi Bapak?


Yang paling mendasar ialah pasca pandemi ini, kita semua menyadari bahwa kesehatan ialah hal yang sangat penting. Kesadaran ini kita rasakan bersama, baik masyarakat Banjarmasin, maupun orang Jepang yang tinggal di Nagoya dan sekitarnya. Kita juga menyadari bahwa peranan perawat juga sangat penting dalam memberikan perawatan. Universitas dan perguruan tinggi di Kota Banjarmasin menghasilkan tenaga-tenaga handal dalam bidang medis dan bidang keperawatan sekitar 1000 orang alumni setiap tahunnya, tetapi kita hanya bisa menyerap 10%. Jadi mereka harus bekerja di mana? Pada saat yang sama, Pemerintah Jepang membutuhkan tenaga caregiver dalam jumlah banyak untuk merawat lansia. Jadi ini betul-betul simbiosis mutualisme, hanya pada aspek bahasa yang memang harus kita perhatikan. Dan itu sudah kita upayakan dalam bentuk life skill-nya, training center-nya, terutama yang ada di Banjarmasin dan juga di kota-kota lain di Indonesia, bahkan kami di Banjarmasin bukan hanya di Kota Banjarmasin, tetapi semua kabupaten kota yang ada di Provinsi Kalimantan Selatan kita ajak, “Ayo, silahkan. Ini ada sebuah peluang besar, dan sama-sama saling membutuhkan”. Kami ingin pastikan bahwa mereka akan bekerja dengan baik, kita pastikan mereka juga di sini ditangani dengan baik, mendapatkan hak mereka dan juga menunaikan kewajiban mereka dengan baik. Kemudian training kerja terampil ini, betul-betul mendapatkan penghargaan di negeri orang.


③ Mohon memberikan motivasi kepada calon pekerja yang akan datang ke Jepang. Kira-kira apa yang harus mereka siapkan, dan apa harapan Bapak terkait perkembangan mereka ke depannya setelah bekerja di Jepang?


Pertama-tama, saya mengapresiasi teman-teman yang ikut berpartisipasi sebagai peserta. Di sebuah kota seperti Banjarmasin yang kita lihat jauh ke Jepang ini, tetapi mereka mau belajar bahasa terutama Bahasa Jepang untuk menambah satu skill, yaitu skill bahasa. Ada banyak kelas-kelas internasional di Kalimantan Selatan tetapi mereka rata-rata berbahasa Inggris dan juga berbahasa Arab. Sementara untuk skill Bahasa Jepang ini sangat-sangat terbatas. Lembaganya juga hanya 1 atau 2 lembaga saja. Nah makanya, kepada semua calon-calon tenaga kerja termasuk juga perawat yang akan bekerja di Jepang, tetap bersemangat, keep spirit, kemudian yakin bahwa usaha, ikhtiar ini semua akan membuahkan hasil nantinya, dan kita pastikan bahwa ketika datang di Jepang, ini akan bekerja dengan baik. Oleh karena itu, jaga nama baik Kota Banjarmasin, jaga nama baik Indonesia, bekerja dengan sebaik-baiknya, dan bekali dirimu, bekali skill, bekali knowledge, termasuk juga akan keyakinan akan rezeki, termasuk juga bahwa disiplinnya orang Jepang, kemudian menghargainya terhadap orang lain itu menjadi aspek budaya yang harus kita pelajari. Makanya satu hal yang harus diingatkan kepada teman-teman yang akan bekerja di sini, pelajari betul budaya Jepang! Tentu berbeda dengan budaya kita, budaya Indonesia. Pasti sangat berbeda. Tapi nilai-nilai universal; untuk dihargai, untuk bekerja keras, bekerja ikhlas, bekerja dengan professional, itu saya kira nilai-nilai yang ada di semua suku bangsa di dunia ini miliki. Oleh karena itu, jangan berkecil hati, jangan merasa rendah diri, tetapi percaya bahwa kita semua setara dalam menunaikan tugas dan kewajiban masing-masing.


④Bagaimana harapan Bapak terhadap kerja sama yang telah terjalin antara Kaikoukai dengan Banjarmasin? Apakah ada program selanjutnya yang Bapak harapkan ke depannya?


Saya beroptimis bahwa kerja sama ini akan terus berlanjut. Walaupun sempat terhenti ketika pandemi, tetapi setelah pandemi kita lanjutkan lagi. Dan melihat perkembangan saat ini, saya merasa prospek ke depannya juga akan sangat-sangat bagus. Oleh karena itu, kami berharap nanti setelah angkatan pertama, di batch pertama ini, akan lanjut nanti untuk yang kedua, ketiga, keempat dan seterusnya. Dan mudah-mudahan itu juga bisa jadi semacam harapan baru bagi alumni-alumni kampus-kampus di Banjarmasin, untuk bisa bekerja bukan hanya sebagai tenaga perawat, tetapi juga bisa kedokteran, bisa tenaga kerja yang lain, yang kemudian bisa membuka peluang-peluang kerja sama yang lebih lanjut. Dan sekali lagi, kami ucapkan terima kasih, pada seluruh manajemen Kaikoukai dan juga pemerintah Jepang. Hal ini merupakan sebuah kabar baik untuk kita semua, mudah-mudahan optimis kita bisa melanjutkan kerja sama ini dan akan banyak putra putri Indonesia, dari Kalimantan Selatan, dari Kota Banjarmasin yang bisa optimis dalam bekerja dan mendapatkan kehidupan yang layak.

85 tampilan0 komentar

Postingan Terakhir

Lihat Semua
bottom of page